Secara umum istilah persediaan menunjukan barang
yang dimiliki untuk dijual atau barang yang akan diolah menjadi produk untuk
dijual. Pada perusahaan dagang persediaan adalah persediaan barang dagangan (merchandise
inventory), sedangkan dalam perusahaan manufaktur persediaan meliputi
persediaan bahan baku (material inventory ), persediaan barang dalam proses (
work in process ), dan persediaan produk jadi (finished goods inventory).
Kartu persediaan dalam perusahaan terdiri dari kartu persediaan kantor ( stock card ), dan kartu persediaan gudang ( bin card ) atau lebih dikenal dengan kartu gudang. Kartu persediaan adalah kartu yang digunakan untuk mencatat mutasi persediaan barang.
- FUNGSI KARTU PERSEDIAAN
Kartu persediaan pada dasarnya berfungsi sebagai tempat untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan barang. Pencatatan dalam kartu utang persediaan harus menyediakan informasi persediaan yang setiap waktu diperlukan seperti :
a. Memberikan informasi persediaan barang tentang jumlah dan nilainya.
b. Memberikan data persediaan barang dagangan yang diperlukan untuk kepentingan perhitungan dan analisis.
c. Mengontrol penerimaan, penyimpanan, dan pemakaian persediaan barang dagangan.
SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN
Ada 2 sistem pencatatan yang digunakan dalam pencatatan persediaan yaitu, sistem periodik (phisical system), dan sistem perpetual (perpetual system).
1. SISTEM PERIODIK
Prosedur pencatatan persediaan dalam sistem ini adalah sebagai berikut :
a. Faktur pembelian dicatat dalam jurnal pembelian dengan mendebet akun pembelian dan kredit akun utang dagang.
b. Memo kredit dari kreditor, sebagai bukti transaksi retur pembelian dicatat dalam jurnal umum atau jurnal pembelian retur dengan mendebet akun utang dagang dan kredit akun retur pembelian.
c. Faktur penjualan dicatat dalam jurnal penjualan dengan mendebet akun piutang dagang dan kredit akun penjualan.
d. Memo kredit yang dikirimkan kepada debitur sebagai bukti transaksi retur penjualan dicatat dalam jurnal umum atau jurnal retur penjualan dengan mendebet akun retur penjualan dan kredit piutang dagang.
2. SISTEM PERPETUAL
Prosedur pencatatan persediaan dalam metode ini adalah sebagai berikut :
a. Faktur pembelian dicatat dalam jurnal pembelian dengan mendebet akun persediaan dan kredit akun utang dagang.
b. Memo kredit yang diterima dari kreditur sebagai bukti transaksi retur pembelian :
- dicatat dalam jurnal umum atau jurnal retur pembelian dengan mendebet akun utang dagang dan kredit akun persediaan.
- dicatat dalam kartu persediaan barang dagangan yang bersangkutan sebagai mutasi keluar sebesar harga beli barang yang dikembalikan kepada kreditur.
c. Faktur penjualan sebagai bukti transaksi penjualan kredit :
- dicatat dalam jurnal penjualan dengan mendebet akun piutang dagang dan kredit akun penjualan sebesar harga penjualan.
- HPP barang yang dijual dicatat debet akun harga pokok penjualan dan kredit akun persediaan.
- HPP barang yang dijual dicatat dalam kartu persediaan barang yang bersangkutan sebagai mutasi keluar.
d. Memo kredit yang dikirimkan kepada debitur sebagai bukti transaksi retur penjualan :
- dicatat dalam jurnal umum atau jurnal retur penjualan dengan mendebet akun retur penjualan dan kredit akun piutang dagang.
- harga pokok barang yang diterima kembali dicatat debet akun persediaan dan kredit harga pokok penjualan.
- harga pokok barang yang diterima kembali dicatat dalam kartu persediaan barang yang bersangkutan sebagai mutasi masuk.
D. PENILAIAN PERSEDIAAN
1. DALAM PENCATATAN SISTEM PERIODIK
Dalam pencatatan ini nilai persediaan akhir periode diketahui setelah kuantitas barang yang tersedia dihitung secara fisik kemudian dikalikan dengan harga satuannya.
Metode yang dapat digunakan dalam pencatatan sistem ini adalah sebagai berikut :
a. Metode tanda pengenal khusus
b. Metode rata- rata
c. Metode FIFO ( first in first out )
d. Metode LIFO ( last in first out )
e. Metode penilaian dasar
f. Metode taksiran
2. DALAM PENCATATAN SISTEM PERPETUAL
Metode yang dapat digunakan dalam pencatatan sistem ini adalah sebagai berikut :
a. Metode FIFO ( first in first out )
b. Metode LIFO ( last in first out )
c. Metode rata- rata
Referensi : http://suiroh27.blogspot.com/2013/11/kartu-persediaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar